Jumat, 20 Maret 2009

Perencanaan Keuangan Keluarga Mengurangi Resiko Menjadi Sandwich Generation

Perencanaan keuangan keluarga sangat diperlukan dalam rangka menekan posisi masyarakat yang telah menjadi Sandwich Generation atau Generasi yang Tergenjet gitu kurang lebihnya, sebagai akibat dari kurangnya perencanaan keuangan dari generasi sebelumnya. Coba anda bayangkan pada saat ini mungkin anda sebagai seorang kepala keluarga harus membiayai hidup keluarga yaitu istri dan anak anda serta diri anda sendiri tapi di lain pihak juga harus membiayai hidup orangtua anda yang sudah tidak bisa bekerja. Sebagai orang timur memang sangatlah baik kalo seorang anak bertanggungjawab terhadap seluruh kehidupan orangtuanya pada waktu mereka tua. Namun masalah yang dihadapi adalah lebih berat dari sebuah kenyataan di atas, karena biaya hidup semakin lama semakin mahal, yah bicara apa saja bisa mulai dari biaya sekolah sampai biaya hidup sehari-hari , belum lagi kalo masih ada cicilan rumah atau mobil. Kadangkala yang terjadi adalah lebih parah lagi yaitu untuk menghidupi keluarga sendiri aja sudah susah apalagi kalo harus menopang kehidupan orangtua yang sudah selayaknya diperhatikan. Mohon maaf jangan salah mengerti, bukannya tidak mau memperhatikan orangtua lo...maksudnya di sini adalah bagaimana kita mulai menyiapkan diri kita sendiri sekarang supaya kelak kita sebagai orangtua yang kelak akan pensiun bisa paling kagak menopang kehidupan kita sendiri atau setidaknya tidak terlalu memberatkan anak-anak kita nantinya. Kan kasihan kalo mereka kelak mungkin 20 tahun lagi biaya hidup kian mahal juga masih kita bebani dengan biaya hidup kita. Iya kalo pasangan mereka senang, kalo gak...kan bisa berkelahi tuh anak kita...nantinya..he..he....

Saya sangat setuju sekali nilai kekerabatan sebagai orang timur tidaklah boleh hilang, karena itu memang ciri khas kita. Tapi perlu diingat hal di atas, ada baiknya perencanaan keuangan keluarga dipersiapkan sehingga kelak efek dari sandwich generation dapat dikurangi...bukankah itu semua cita-cita kita semua supaya kelak masyarakat kita menjadi makmur dan mandiri. Yah itu memang PR yang kita sendiri yang harus memulainya sebagai kepala rumah tangga yang masih produktif sekarang. Jadi ini bukan ajang hitung-hitungan dengan orangtua kita lo.., karena bagaimanapun jasa dan cinta mereka tidak akan pernah bisa kita bayar. Justru ini mau kita terapkan ke diri kita sendiri supaya kelak anak-anak kita tidak terlalu kita bebani. Bukan terhadap orangtua kita yang sudah pensiun yang kita topang sekarang ini lo.....Setuju kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar